Semalam pesbug aku di tag catatan yang dibuat sama mbak alis. Isinya speerti ini :
ISTRI SHOLIHAH
Isteri yang sholihah, dialah yang qanaah.
Yang tahu hari tak selalu cerah tapi dia tak berubah.
Istri yang sholihah itu tidak harus kaya, kalau pun kaya Alhamdulillah.
Dia juga tidak harus cantik, kalau pun cantik itu hadiah.
Isteri yang sholihah itu adalah yang qana’ah, senangnya berada di rumah.
Keluar rumah hanya untuk belanja atau pergi bersama suaminya.
Dia tahu bahan makanan telah mengalami kenaikan harga,
dan tidak menyusahkan suaminya dengan segala tuntutannya.
Ada juga memang wanita yang bekerja di luar rumah,
tapi yang sholihah, dia mau berhenti kerja kalau suaminya memerintahkannya,
dan tetap bekerja kalau suaminya meridhoinya.
Isteri yang sholihah itu seperti mutiara di dasar laut,
tak selalu putih terkadang terbungkus lumut.
Di dalam cangkangnya dia senang berada,
menjaga diri dan tak mudah digoda.
_________________________________________
Pas pertama kali aku baca judulnya, aku berpikir, mbak alis ayak2 waeh ikh. Ngapai catatan itu ditag ke aku segala. Ky aku dah jd seorang istri apha dah mo nikah adja. Cow adja sekarang g pnya og..hehehhe..
Tapi setelah aku baca, ternyata banyak yang bisa aku renungkan dari catatan itu..
Tapi setelah aku baca, ternyata banyak yang bisa aku renungkan dari catatan itu..
Dicatatan itu ditekankan kata qana'ah.
"Qana'ah, rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Tidak berarti harus bermalas-malasan dan tidak berusaha. Tapi harus tetap berusaha dengan maksimal dan ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, dengan rela hati menerimanya dengan rasa syukur kepada Allah SWT."
"Qana'ah, rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Tidak berarti harus bermalas-malasan dan tidak berusaha. Tapi harus tetap berusaha dengan maksimal dan ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, dengan rela hati menerimanya dengan rasa syukur kepada Allah SWT."
Aku sadar kalau masih sering tidak bersyukur, mengeluh ini itu, bahkan tak jarang pada saat aku gagal, aku kecewa karna apha yang aku harapkan g terwujud aku protes sama Allah. Padahal dibalik semua itu Allah punya rencana lain untukku. Rencana yang lebih baik untukku. Mulai sekarang aku harus berusaha buat ikhlas, bersyukur terhadap apa yang ada dan terjada. Aku harus yakin kalau dibalik semua itu Tuhan sedang bekerja. Protes memank lebih mudah dilakukan dari pada berusaha bersyukur atas kejadian yang g diinginkan. Tapi yang bisa didapat dari protes hanyalah rasa putus asa dan rasa marah adja, sedangkan bersyukur membuat hati tenang dan hidup lebih damai lagi.
Menjadi istri yang sholihah..?? Ternyata kriteria istri yang shalihah itu g gampang ya. Aku merasa jangankan buat menjadi seorang istri yang shalihah, sekarangpun aku merasa belum pastas disebut sebagai anak maupun wanita yang shalihah, bahkan mungkin masih jauh dari kriteria sholihah itu. Aku masih suka membantah orang tua, menuntut ini itu. Aku masih belum pantas dibilang sebagai anak yang berbakti. Memantabkan hati untuk memakai jilbabpun aku belum berhasil (meski memakai jilbab bukan patokan seseorang wanita dikatakan shalihah atau tidak). Keinginan pkai jilbab sih udah ada tapi hati aku masih belum siap, belum bisa mantap buat memakai jilbab, masih banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan aku. Namun aku janji pada diriku sendiri kalau suatu saat pasti akan mantap memakai jilbab. Aku sadar saat ini aku belum mampu berbuat yang terbaik untuk Tuhan, dan untuk membahagiakan orangtua ku. Taphi aku akan slalu berusaha untuk terus berjalan sesuai aturan yang berlaku bagi Tuhan, orangtua, dan lingkungan. Agar, meski nggak atau belum bisa yang bisa dibanggain dari aku, paling nggak ucapan dan tingkahlaku ku ngga membuat mereka malu. Dan aku juga akan berusaha menjadi lebih baik lagi dari aku yang sekarang agar aku bisa sedikit lebih menjadi seorang anak yang sholihah dimata orangtuaku, seorang wanita yang sholihah dimata Allah... dan kelak bisa menjadi istri dan ibu yang sholihah untuk suami dan anak-ananku.. Aminnnn....
Menjadi istri yang sholihah..?? Ternyata kriteria istri yang shalihah itu g gampang ya. Aku merasa jangankan buat menjadi seorang istri yang shalihah, sekarangpun aku merasa belum pastas disebut sebagai anak maupun wanita yang shalihah, bahkan mungkin masih jauh dari kriteria sholihah itu. Aku masih suka membantah orang tua, menuntut ini itu. Aku masih belum pantas dibilang sebagai anak yang berbakti. Memantabkan hati untuk memakai jilbabpun aku belum berhasil (meski memakai jilbab bukan patokan seseorang wanita dikatakan shalihah atau tidak). Keinginan pkai jilbab sih udah ada tapi hati aku masih belum siap, belum bisa mantap buat memakai jilbab, masih banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan aku. Namun aku janji pada diriku sendiri kalau suatu saat pasti akan mantap memakai jilbab. Aku sadar saat ini aku belum mampu berbuat yang terbaik untuk Tuhan, dan untuk membahagiakan orangtua ku. Taphi aku akan slalu berusaha untuk terus berjalan sesuai aturan yang berlaku bagi Tuhan, orangtua, dan lingkungan. Agar, meski nggak atau belum bisa yang bisa dibanggain dari aku, paling nggak ucapan dan tingkahlaku ku ngga membuat mereka malu. Dan aku juga akan berusaha menjadi lebih baik lagi dari aku yang sekarang agar aku bisa sedikit lebih menjadi seorang anak yang sholihah dimata orangtuaku, seorang wanita yang sholihah dimata Allah... dan kelak bisa menjadi istri dan ibu yang sholihah untuk suami dan anak-ananku.. Aminnnn....
1 komentar on "Sedikit Renungan..."
setujuu tapi gak mudah lho.
Posting Komentar